DIA DAN JOGJAKARTA

DIA DAN JOGJAKARTA


Iya aku menulis untuk diriku sendiri. hanya saja, aku takut dia membacanya.
berat rasanya meninggalkan jogja. kota tua sejuta cerita, kota kenangan bertabur harapan, kota aku dan kamu bertemu.

Apa kabar kamu disana?
kabari aku dengan senyuman, jangan balas dengan gumaman.
selama ini aku melihat dunia hanya dengan sebelah mata, dibutakan akan dunia fana yang tak ada ujungnya.

Tapi darimu, aku mengerti fungsi akan adanya dua bola mata ini.

bisa-bisanya, aku merasakan hal sehebat ini, sekeras ini, dan seindah ini.
menyusuri jalanan jogja yang dingin dimalam yang tenang, hanya kita berdua dan bulan.
bercengkrama bercerita ditemani dengan beberapa makanan ringan
satu jam tak cukup menurutku untuk bertemu. bagaimana dengan dirimu?

ada tanda tanya yang selalu membuatku tergerak. jari jemari menulis dengan sendirinya, akal pikiran bersenda gurau memikirkan banyak hal kala itu.

semua begitu cepat hanya bertemu-bercengkrama-dan-pada akhirnya berpisah.
aku benci bagian terakhir dari proses ini.
tapi kembali lagi, melihat dengan dua sisi dan mencoba mengerti situasi

Jogja dan dia
dua kata yang saling terikat
sayangnya, semua tak lagi sama
Jaga diri ya Lia, percayalah skenario Tuhan adalah yang terbaik.


Share on Google Plus

About DolanJogja

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar