DIA DAN JOGJAKARTA
berat rasanya meninggalkan jogja. kota tua sejuta cerita, kota kenangan bertabur harapan, kota aku dan kamu bertemu.
Apa kabar kamu disana?
kabari aku dengan senyuman, jangan balas dengan gumaman.
selama ini aku melihat dunia hanya dengan sebelah mata, dibutakan akan dunia fana yang tak ada ujungnya.
Tapi darimu, aku mengerti fungsi akan adanya dua bola mata ini.
bisa-bisanya, aku merasakan hal sehebat ini, sekeras ini, dan seindah ini.
menyusuri jalanan jogja yang dingin dimalam yang tenang, hanya kita berdua dan bulan.
bercengkrama bercerita ditemani dengan beberapa makanan ringan
satu jam tak cukup menurutku untuk bertemu. bagaimana dengan dirimu?
ada tanda tanya yang selalu membuatku tergerak. jari jemari menulis dengan sendirinya, akal pikiran bersenda gurau memikirkan banyak hal kala itu.
aku benci bagian terakhir dari proses ini.
tapi kembali lagi, melihat dengan dua sisi dan mencoba mengerti situasi
Jogja dan dia
dua kata yang saling terikat
sayangnya, semua tak lagi sama
Jaga diri ya Lia, percayalah skenario Tuhan adalah yang terbaik.
0 komentar :
Posting Komentar